Hutan dan pantai memang menjadi tempat bermain yang menyenangkan bagiku. Setelah makan siang dan mengerjakan PR di rumah, aku dan teman-temanku akan naik sepeda ke hutan dan juga naik turun gunung. Selain senang bermain, aku juga senang makan. Makanan kegemaranku adalah sayur lempa darat, yaitu sayur-sayuran pakai bumbu terasi, trus ada lempa kuning, masakan ikan pakai nenas, semua makanan itu rasanya enak banget. Di sekolah juga sering jajan seperti siomay, pempek dan bakso. Sekali jajan aku bisa habiskan tiga porsi. Sejak kecil sifatku itu tomboy, tapi sifat itu mulai berkurang sejak aku mulai mendapat haid di kelas 6 SD. Penampilanku pun mulai agak feminim, pakai rok, pakai jepit rambut dan mulai ada jerawat juga. Selain itu aku juga mulai menjaga jarak dengan pria karena aku sudah mulai malu.
Memasuki SMP, aku mulai memanjangkan rambutku dan banyak yang bilang aku sangat cantik dengan rambut panjangku. Jika waktu SD aku suka naik sepeda, waktu SMP aku itu suka naik motor, pokoknya kerjaanku itu main terus, bahkan aku sempat buat geng motor. Anggotanya 20 orang perempuan dan 10 orang pria dan ketua gengnya itu aku.Geng motorku suka jalan - jalan ke pantai atau ke gunung. Karena sering main, ayahku mulai khawatir, sehingga ayah lebih senang jika aku dan teman- teman bermain di rumah saja. kebetulan rumahku luas banget, banyak pepohonan, kalo belajar atau mengerjakan PR sering duduk di pohon seperti burung. Aku merasakan keasyikan tersendiri ketika mengerjakan PR dan belajar di atas pohon. Lantaran setiap hari nangkring di atas pohon itu, seiring pertambahan usiaku, dahan pohon itu sampai bengkok untuk menahan beban tubuhku. Saat aku SMA, pohon itu pun tumbang, kata mamiku itu gara - gara pohon itu gak kuat lagi nahan bobot tubuhku. Sedih juga gak da lagi tempat nangkring favorit. Walaupun aku senang main, prestasiku di sekolah selalu bagus. Aku punya kebiasaan bangun jam 2-3 pagi untuk belajar hingga jam 6 pagi, lalu mandi, sarapan dan sekolah. Aku merasa enak belajar saat dini hari. Ayah sempat khawatir dengan pola belajarku itu, tapi lambat laun ayah maklum bahkan mengatakan aku itu orang yang ambisius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar