Selamat Datang di Forsanders.blogspot.com

Enjoy your day in this blog, hope your day so fun...

Rabu, 20 April 2011

Princess from Bangka (4)

Ada satu kisah masa kecil yang tak akan bisa aku lupakan yaitu ketika aku hampir dimakan buaya. Waktu itu aku masih berumur 11 tahun dan masih senang-senangnya bermain-main. Saat itu tanggal 6 Januari 1994, hari kamis malam jumat aku dan kedua adikku pergi ke muara sungai bersama dengan ayah. Di sungai itu banyak terdapat buaya. Waktu masih di Bangka< ayah memiliki bisnis ikan kering dan ketika ayah sedang berbicara dengan anak buahnya< aku dan kedua adikku bermain - main di pinggir sungai. Pada saat aku sedang mengukur kedalaman sungai dengan kayu, kartika terpeleset dan jatuh ke sungai, aku dan raymond langsung menarik tika, akan tetapi arus sungai terlalu deras untuk anak kecil seperti kami sehingga tanganku dan raymond terlepas dan kami juga jatuh tercebur ke sungai. Kami berusaha menyelamatkan diri tapi kami tidak berhasil dan tidak menyadari kalau buaya sudah siap untuk memakan kami. Kami dibawa arus sungai ke tengah sungai dan hanya karena mukjizat Tuhanlah ayah sadar bahwa ketiga anaknya telah hilang. Lalu ayah berlari ke muara dan melihat kami sedang berusaha menyelamatkan diri. Ayah langsung memanggil anak buahnya dan menolong kami dengan sekuat tenaga. Kami berhasil selamat dan kami bersyukur atas pertolongan yang luar biasa dari Tuhan.

Sedari kecil aku sudah doyan makan. Uang jajan seminggu kadang habis dalam waktu tiga hari. Selain gemar menyantap daging hewan liar, aku juga memiliki porsi makan yang besar. Saat sarapan misalnya, aku bisa menghabiskan sepiring nasi dengan lauk pauk seperti ikan ataupun daging. Bahkan kalau sudah tiba jam makan siang, aku bisa menghabiskan 20 tusuk sate ayam lengkap dengan lontongnya serta semangkuk bakso. Walaupun aku memiliki nafsu makan yang besar, aku tidak pernah merasa khawatir badanku akan menjadi melar.
Gara - gara aku ingin mendapatkan uang jajan yang lebih, aku selalu berusaha mendapatkan uang sendiri. Naluri bisnisku akhirnya bergerak untuk mencari cara mendapatkan uang lebih banyak.Waktu aku masih di kelas 3 SD, aku membuat amplop dari kertas kado untuk dijual kepada teman - teman. Kalau sedang berlibur di rumah nenek di Jakarta, aku akan membeli barang yang banyak untuk dijual kembali di Pangkal Pinang. Oleh karena itu, sebelum berangkat ke Jakarta aku akan mengumpulkan uang sebanyak - banyaknya. Oleh karena jiwa bisnis inilah akhirnya tabunganku semakin banyak. Ketika aku sudah duduk di SMP, jiwa bisnis yang aku miliki makin tajam. Aku mulai membuka taman bacaan di rumah. Kebetulan aku suka sekali membaca buku, dan koleksi bukuku cukup banyak dan lengkap. Aku tidak mau membiarkan buku itu teronggok sia-sia setelah selesai aku baca. Aku pun mulai menyewakan buku itu kepada teman-teman. Satu buku aku sewakan mulai dari Rp 50 sampai Rp 100. Modal awalku hanya meja, kursi dan papan tulis. Taman bacaannya aku konsep seperti taman, dibawah pohon rindang dan diantara tanaman bunga. Aku merasakan suasananya benar-benar taman baca yang menyenangkan. Dengan konsep itu taman bacaanku cukup dikenal banyak orang. Disamping itu, aku juga rajin membuat bunga - bunga dariplastik dan dijual ke teman-teman mami, teman-temanku dan juga kerabat dekat.

Menginjak SMA, bisnis yang aku jalankan semakin berkembang. Aku juga sudah mulai berbisnis jualan baju. Aku membawa dagangan baju dari teman mami untuk dipasarkan lagi ke teman sekolah atau tetangga. Prinsipku adalah ambil untung sedikit agar dagangan bisa cepat habis dan ternyata memang benar-benar laris. Selain itu aku juga melayani jual - beli handphone dan pulsa dan dari keuntungan yang aku peroleh aku bisa beli handphone baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar